Sunday, 10 January 2016

Laporan Hasil Wawancara Pengusaha

LAPORAN TUGAS AKHIR KEWIRAUSAHAAN

‘ LAPORAN HASIL WAWANCARA KEPADA PENGUSAHA ’



OLEH :
ELVIYASA GABERIA S. (12551127)

JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN ) CURUP
2015







Hasil Wawancara Usaha ICE CREAM ZONE


Gambar 1.1 spanduk usaha Ice Cream Zone

A.   Data Narasumber
Nama                           :  Siti Warnosih
Usia                             : 52th
Pekerjaan                     : Pengusaha, PNS Polres Rejang Lebong.
Alamat                        : Desa Batu Dewa
Nama tempat usaha     : Ice Cream Zone
Alamat tempat Usaha : Jl. Setia Negara, Curup.

B.     Data Wawancara
Tempat wawancara     :  Ice Cream Zone, Jl. Setia Negara, Curup.
Tanggal Wawancara    : 8 Januari 2016
Waktu  Wawancara     : 17.30 WIB
Tema Wawancara        : Pengusaha yang sukses
Tujuan Wawancara     : Mengetahui tantangan atau kesulitan, strategi yang diterapkan dan peluang pasar terhadap penjualan Ice Cream.


C.  Latar Belakang

Semakin menjamurnya bisnis atau usaha khususnya di bidang kuliner di berbagai daerah di Indonesia membuat para pengusaha semakin was-was dalam merintis usaha yang baik dan digemari oleh para konsumen. Berbagai macam metode dan strategipun diaplikasikan baik dalam proses pemasaran ataupun pelayanannya. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis ditemukan beberapa alasan yang menyebabkan usaha dibidang kuliner memiliki banyak penggemar. Salah satu alasan yang dominan yakni adanya penyajian yang berbeda pada jenis makanan yang dijual. Keunikan atau karakteristik spesial yang dimiliki oleh sebuah usaha dapat menjadi modal awal yang besar dalam merintis usaha yang baik dan digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan. Sebuah usaha dengan karakteristik unik biasanya menjadi incaran para konsumen, dengan demikian maka keuntungan yang diraup pun menjadi tidak sedikit.
Salah satu jenis makanan yang sedang banyak digemari oleh berbagai kalangan khususnya di kota Curup adalah es krim goreng. Menu tidak biasa sebuah tempat usaha bernama ‘Ice Cream Zone’ yang terletak di Jalan Setia Negara ini sukses menyedot perhatian konsumen. Alhasil usaha  yang telah berdiri sejak lebih dari setahun yang lalu tersebut menjadi salah satu usaha yang tidak pernah sepi pengunjung. Tidak banyak pengusaha yang berani menjalankan bisnis di bidang ini, usaha penjualan es krim yang dijalankan oleh Ibu Siti Warnosih selain menyajikan berbagai macam Ice Cream termasuk menu khasnya ‘ Ice Cream Goreng’, harga yang ditawarkan pun terjangkau sehingga hal ini menjadi salah satu alasan kuat bertahannya usaha tersebut.
Pada 8 Januari 2016, penulis melakukan wawancara kepada pemilik usaha tersebut,tujuan dilakukannya wawancara tersebut adalah untuk mengetahui tantangan atau kesulitan, strategi, maupun peluang pasar yang terdapat dalam bisnis tersebut. Hasil dari wawancara tersebut penulis tuangkan dalam laporan ini. Semoga laporan ini nantinya dapat membantu pembaca dalam mengetahui seluk beluk usaha terutama berkaitan dengan tantangan atau kesulitan, strategi yang diterapkan, dan peluang pasar terhadap penjualan Ice Cream yang ditekuni oleh salah satu pengusaha kuliner di kota Curup yakni pengusaha Ice Cream Zone, Ibu Siti Warnosih.

  
Gambar 1.2 beberapa menu andalan Ice Cream Zone(seb.kiri Chicken Katsu, seb. Kanan Brownies Ice Cream)


D.      Bukti/ Hasil Wawancara Langsung

No.
Pertanyaan
Jawaban
1.
Mengapa anda memilih usaha penjualan Ice Cream?
Karena usaha ini merupakan usaha yang jarang dilirik oleh pengusaha, kami menawarkan keunikan yang tidak dapat ditemui di penjualan Ice Cream manapun yakni adanya salah satu menu khas kami Ice Cream goreng.
2.
Kapan Berdirinya usaha Ice Cream Zone?
Usaha ini telah berdiri tujuh tahun lamanya, akan tetapi saya batu mulai membuka toko Ice Cream Zone di Jalan Setia Negara selama kurang lebih satu tahun. Sebelumnya usaha ini bergerak secara online saja dan pengirimannya dilakukan secara door to door.
3.
Inovasi apa yang ditawarkan?
Kami menawarkan menu khas yang belum dijamah oleh penjual es cream di kota curup yakni Ice Cream Goreng. Menu khas yang menurut kami merupakan inovasi adalah penyajian berbagai jenis es cream yang di mix dengan berbagai macam kue sesuai selera konsumen, jadi bukan hanya menjual pure Ice Cream.
4.
Dari mana anda memperoleh keahlian dalam membuat ice cream dan menu lainnya?
Berawal dari hobi, saya mengikuti training pembuatan makanan seperti berbagai macam kue dan ice cream kemudian saya petuskan untuk mengembangkannya menjadi sebuah usaha kecil-kecilan, home industry dulu baru kemudian berkembang hingga sekarang.
5.
Bagaimana anda memperoleh bahan baku?
Bahan baku kami dapat melalui pemesanan langsung kepada relasi kami dari salah satu pabrik ice cream terkemuka di pulau Jawa.
6.
Apakah ini usaha pertama anda?
Tidak, sebelumnya saya pernah menjalankan usaha kuliner yakni menjual kue-kue baik kue kering maupun basah.
7.
Apakah anda pernah mengalami kegagalan pada usaha ini?
Tentu pernah, jatuh bangun kami merintis usaha ini sejak tujuh tahun yang lalu berbagai macam masalah seperti keuangan, peluang usaha yang kurang lancar menjadi tantangan terberat kami. Hujan panas saya mengantar pesanan kesana kemari namun alhamdulillah semuanya terbayar apalagi semenjak membuka usaha sendiri di Jl. Setia Negara ini pelanggan kami melonjak drastis terutama dari kalangan remaja. Potensi pasar yang besar menjadikan menu andalan kami laku keras terutama pada hari libur sehingga usaha ini sekarang insha allah lancar setiap harinya.
8.
Siapa saja sasaran/target pemasaran usaha anda?
Sasaran/ target usaha kami adalah semua kalangan masyarakat. Harga yang kami tawarkan sangat terjangkau mulai dari Rp. 5000,00-Rp.10.000,00 sehingga mulai dari anak SD hingga ibu rumah tangga dapat leluasa membeli produk ice cream kami.
9.
Bagaimana strategi penjualan anda?
Kami mnegedepankan rasa dan pelayanan yang baik. Usaha ini telah berdiri di lokasi ini sejak lebih dari satu tahun yang lalu dan kami sebagai pemilik usaha tidak pernah sekalipun mengubah komposisi makanan, ukuran, bentuk, dan harga. Promosi dari mulut ke mulut dan melalui media sosial menjadi cara utama yang kami terapkan dalam penjualannya.
10.
Kendala apa yang anda temui dalam menjalankan usaha ini?
Kendala yang sering kami temui pertama adalah masalah eksternal yaitu adanya gelandangan dan pengemis yang seringkali mengganggu kenyamanan pengunjung atau konsumen kami yang makan disini. Hal ini sangatlah mempengaruhi kelancaran usaha kami. Kedua adalah sulitnya mencari bahan tambahan untuk menu ice cream kami seperti misalnya astor. Semakin berkurangnya pedagang astor di pasaran membuat kami seringkali kewalahan menghadapi komplein dari pelanggan yang seringkali menayakan kenapa kok tidak lengkap seperti basanya.
11.
Bagaimana cara anda mempertahankan usaha anda supaya tidak bangkrut?
Saya mengedepankan rasa dan pelayanan yang baik. Para pegawai kami mendapatkan training sebelum bekerja meliputi pengajaran dalam menjaga sikap didepan pelanggan dan kami selalu menjaga keramah tamahan kami sehinnga pelanggan merasa betah membeli Ice Cream kami. Selain itu kami juga memberikan harga spesial terhadap pemesanan khusus, terlebih lagi kami juga melakukan promosi secara online sehingga kami menjaring lebih banyak konsumen dan hal ini dapat menjauhkan kami dari kerugian dan kebangkrutan.
12.
Berapa modal awal anda dalam merintis usaha ini?
Modal awal saya Rp.5.000.000,00. Modal ini merupakan modal pribadi saya sendiri.
13.
Berapa persentase keuntungan anda dari menjalankan bisnis ini?
Keuntungannya tidak pasti tetapi rata-rata kami mampu mengantongi keuntungan sekitar 10% dari modal awal per harinya.
14.
Mengapa anda memilih lokasi di Jalan Setia Negara?
Kami memilih lokasi ini karena strategis tentunya, dekat dengan sekolah, instansi pemerintah, pusat kota, dan lokasi ‘nongkrong’ masyarakat kotra Curup yakni lapangan Setia Negara.
15.
Mengapa anda menjual dengan harga murah?apa anda tidak takut rugi?
Harga yang kami tawarkan murah namun rasa kami jamin sangan istimewa, kami menjual murah karena kami sadar potensi pasar untuk makanan sebaiknya dijual murah supaya dapat menjaring konsumen dari kelas mengah ke bawah hingga menengah ke atasa. Masalah kerugian, tentu kami telah menghitung sedemikian rupa dan kami putuskan menjual dengan harga demikian. Prinsip kami bukanlah menjual makanan dengan harga selangit tapi kami mencoba menwarkan sesuatu yang berbeda, dan terjangkau. Yang penting murah tapi lancar.
16.
Menu apa yang paling digemari?
Segala macam es krim, dan siomay dimsum merupakan menu primadona usaha Ice Cream Zone kami



E.     Kesimpulan
Dari hasil wawancara yang saya lakukan maka disimpulkan bahwa usaha seseorang akan lancar jika dijalankan dengan ketekunan, kegigihan serta pantang menyerah walaupun berbagai macam problem seringkali menghampiri hal ini sejalan dengan mahfudzot man jadda wa jada, barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dapatlah ia. Dalam menjalankan usaha, salah satu cara terbaik untuk menarik hati konsumen adalah dengan menyajikan makanan atau produk yang berbeda dari makanan atau produk yang telah ada. Menjual sesuatu yang ‘unik’ membuat konsumen penasaran dan kemudian datang untuk mencicipi apa yang ditawarkan. Konsep pelayanan yang baik jugga merupakan faktor yang mempengaruhi lancarnya usaha seseorang. Pelayanan yang baik berdampak pada kepuasan pelanggan sehingga dapat menciptakan suasana yang menyenangkan. Kendala atau masalah eksternal juga mempengaruhi kelancaran bisnis seseorang, adanya pengemis dan gelandangan seringkali menciptakan suasana yang tidak nyaman pada pelanggan.  Maka dari itu seorang pengusaha harus mampu mengorganisir kemungkinan atau resiko yang mungkin timbul dari masalah yang dihadapi.***elviyasagaberiasiregar***



1 comment:

  1. it's good, thank you kak. Mampir juga ke blog saya mengenai Contoh Hasil Wawancara Pengusaha Cincin. https://dewirima6.blogspot.com/2018/07/contoh-hasil-wawancara-pengusaha-cincin.html

    ReplyDelete