Friday 9 December 2016

Translation of the week. Paper 2 ; "Indonesian Earthquake Kills More Than 100 in Aceh Province."

Source Text.


Indonesia Earthquake Kills More Than 100 in Aceh Province
By JOE COCHRANEDEC. 7, 2016



JAKARTA, Indonesia — More than 100 people were killed early Wednesday and more were feared dead after a powerful earthquake struck the Indonesian island of Sumatra, with many of the victims crushed to death in their homes as they slept.
The earthquake, which shook Sumatra’s northernmost province, Aceh, had a preliminary magnitude of 6.5, according to the United States Geological Survey.
The Indonesian Meteorology, Climatology and Geophysics Agency said that the temblor, which struck after 5 a.m. at a depth of about six miles, was centered in Pidie Jaya, a region on Aceh’s east coast, adjacent to the Strait of Malacca.

Connie Magdalena, a duty officer at the National Search and Rescue Agency’s headquarters in Jakarta, the capital, said on Thursday that at least 102 people had been killed. Sutopo Purwo Nugroho, a spokesman for the National Agency for Disaster Management, said earlier that more than 500 people had been injured, 125 of them seriously.
“But we are still doing search and rescue operations,” Ms. Magdalena said. “The communications with our teams in the field remains very bad, but they are still searching.”
The rescue teams were scouring rubble across Pidie Jaya, about 70 miles southeast of the provincial capital, Banda Aceh, looking for survivors and victims.
“Our rescue teams in the field are also evacuating the injured,” Ms. Magdalena said.
Mr. Sutopo said that panicked residents in Pidie Jaya had run for their lives from homes and other buildings. At least five aftershocks were felt after the quake, he said.
Video
“Numerous homes and buildings collapsed, shop houses collapsed,” he said.
Mr. Sutopo said that more than 160 homes and more than 100 buildings, including 14 mosques and a school, were damaged.
Medical teams were transferring some survivors to the town of Sigli, the capital of the neighboring region of Pidie, because of overcrowding at hospitals in Pidie Jaya, The Jakarta Post reported.
In Sigli, survivors were seen being treated at a hospital.
Both Indonesian and international aid organizations were sending teams to Aceh to assist in the disaster. As rescue and relief operations continued, another earthquake, with a magnitude of 5, struck nearby late Wednesday. No injuries or damage were immediately reported.

Aceh was devastated by the 2004 Indian Ocean tsunami that was caused by a giant earthquake off its western coast. The disaster killed 230,000 in more than a dozen countries, 170,000 of them in Aceh Province alone.





Target Text.


Gempa Bumi di Provinsi Aceh Indonesia Menewaskan Lebih Dari 100 Orang

Oleh JOE COCHRANE 7 Desember 2016



Jakarta, Indonesia-lebih dari 100 orang tewas pada Rabu pagi dan yang lainnya ketakutan setelah gempa bumi dahsyat mengguncang pulau Sumatera, Indonesia, dimana kebanyakan korban-korban yang tewas tengah berada dikediamannya tertidur lelap.
Berdasarkan survei Geologi Amerika Serikat, gempa bumi yang mengguncang provinsi Aceh yang berada di pulau Sumatera bagian paling utara ini berkekuatan 6,5.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Indonesia menyatakan bahwa getaran, yang melanda setelah pukul 5 pagi tesebut berada di kedalaman 6 mil, berpusat di Pidie Jaya, sebuah kabupaten di pesisir timur Aceh, berdekatan dengan selat Malaka.

Conni Magdalena, ketua markas besar Badan SAR Nasional yang berada di ibukota Jakarta, mengatakan bahwa setidaknya 102 orang meninggal. Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengatakan baru-baru ini lebih dari 500 orang terluka, dimana 125 diantaranya terluka parah.

“Tetapi kami masih melakukan pencarian dan operasi penyelamatan,” kata ibu Magdalena.
“Komunikasi kami dengan tim dilapangan sangat buruk, tetapi mereka masih melakukan pencarian.”
Tim penyelamt sedang memeriksa puing-puing bangunan di Pidie Jaya, sekitar 70 mil tenggara dari ibukota provinsi, Banda Aceh, mencari para tim penyelamat dan korban.
“Tim penyelamat kami di lapangan juga mengevakuasi korban yang terluka,”kata ibu Magdalena.
Bapak Sutopo mengatakan bahwa warga-warga yang panik di Pidie Jaya mereka lari menyelamatkan diri dari rumah-rumah dan bangunan-bangunan lain. Setidaknya lima gempa susulan terasa setelah gempa bumi sebelumnya.
“Banyak sekali rumah, bangunan, dan ruko yang runtuh.” Tandasnya.
Bapak Sutopo mengatakan bahwa lebih dari 160 rumah dan lebih dari 100 bangunan, termasuk 14 masjid dan sebuah sekolah rusak.
Akibat membludaknya pasien di rumahsakit di Pidie Jaya, tim medis akhirnya menurunkan beberapa relawannya ke kota Sigli, ibu kota kabupaten yang berdekatan dengan Pidie, Jakarta Post melaporkan.
Di Sigli, korban selamat dirawat di rumah sakit.
Organisasi nasional dan internasional mengirimkan timnya masing-masing membantu korban bencana di Aceh. Ketika tim penyelamat dan tim operasi bantuan melaksanakan tugasnya, gempa bumi susulan dengan magnitudo 5 kembali melanda pada Rabu malam. Belum ada korban luka atau kerusakan bangunan yang dilaporkan.

Aceh pernah hancur pada tahun 2004. Ttsunami di samudera Hindia disebabkan gempa bumi dahsyat di pesisir barat. Bencana tersebut menewaskan 230.000 orang dan mengguncang lebih dari 12 negara, dimana 170.000 diantaranya berasal dari Provinsi Aceh itu sendiri.




Thursday 8 December 2016

Special needs School: Between us and them




Sekolah Luar Biasa: Antara kita dan mereka.
(Special needs School: Between us and them)


Apa yang dimaksud dengan SLB?

Benar sekali SLB merupakan singkatan dari Sekolah Luar Biasa, yakni sebuah sekolah yang diperuntukkan bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tuna daksa, tunalaras, kesulitan belajar, autisme dll.


Anak Berkebutuhan Khusus  (ABK) adalah anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak secara umum atau rata-rata anak seusianya. Anak-anak ini memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umunya tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka.

Berikut jenis-jenis anak berkebutuhan khusus


1.   Tunarungu
Tunarungu adalah individu yang mengalami gangguan dalam indra pendengaran. Karena memiliki gangguan dalam pendengaran, individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat.

Ciri-ciri tunarungu :
Ø  kemampuan bahasanya terlambat
Ø  Tidak bisa mendengar
Ø  Lebih sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
Ø  Perkataan yang diucapkan tidak begitu jelas


2.     Tunanetra
Tunanetra adalah individu yang mengalami gangguan pada indra penglihatan. Karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan, maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran.

Tunanetra dibagi 2 kelompok :
Ø  Buta total : tidak dapat melihat dua jari di mukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yang lumayan dapat digunakan untuk orientasi mobilitas.
Ø  Low vision (kurang penglihatan) : mereka yang bila melihat sesuatu harus didekatkan atau dijauhkan dari objek yang dilihatnya, atau mereka yang mimiliki pemandangan kabur ketika melihat objek.

Klasifikasi anak tunanetra :
ü  Myopia : penglihatan jarak dekat, bayangan tidak terfokus dan jatuh di belakang retina.
ü  Hyperopia : penglihatan jarak jauh, bayangan tidak terfokus dan jatuh di depan retina.
ü  Astigmatisme : penyimpanan atau penglihatan kabur yang disebabkan ketidakberesan pada kornea mata atau pada permukaan lain pada bola mata, sehingga bayangan benda, baik pada jarak dekat maupun jauh, tidak terfokus jatuh pada retina atau menggunakan kacamata koreksi dengan lensa silinder.



3.   Tunadaksa
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh.

Ciri-ciri tunadaksa :
Ø  Anggota gerak tubuh tidak bisa digerakkan/lemah/kaku/lumpuh
Ø  Setiap bergerak mengalami kesulitan
Ø  Tidak meiliki anggota gerak lengkap
Ø  Tidak dapat tenang
Ø  Terdapat anggota gerak yang tidak sama dengan keadaan normal pada umumnya.


4.   Tunagrahita
Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan.

Ciri-ciri tunagrahita :
Ø  Penampilan fisik tidak seimbang
Ø  Pada masa pertumbuhannya dia tidak mampu mengurus dirinya
Ø  Terlambat dalam perkembangan bicara dan bahas
Ø  Cuek terhadap lingkungan, dll


5.    Tunalaras
Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan sekitar.

Ciri-ciri tunalaras :
Ø  Berani melanggar aturan yang berlaku,
Ø  Mudah emosi,
Ø  Suka melakukan tindakan yang agresif



6.    Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat memengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan karena gangguan persepsi, brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan.



7.    Autis
Autis adalah suatu kondisi mengenai seseorang yang didapatkannya sejak lahir atau masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat berhubungan sosial atau komikasi secara normal. Secara Neurologis atau berhubugan dengan sistem persarafan. Autis dapat diartikan sebagai anak yang mengalami hembatan perkembangan otak, terutama pada area bahasa, sosial dan fantasi.



Berikut pengalaman saya setelah mengunjungi sebuah sekolah luar biasa dikota saya di provinsi Bengkulu.



Gambar 1.1 Saya (seb.kiri)



Pada akhir tahun 2016 tepatnya di awal bulan Desember, saya mengunjungi sebuah sekolah luar biasa yang berada di kota kecil dimana saya tinggal. Banyak sekali hal-hal menarik yang saya temui disana. Seketika itu juga saya sadar bahwa anak-anak berkebutuhan khusus mereka benar-benar membutuhkan perhatian lebih dari orang-orang sekitarnya. Mereka layaknya anak-anak normal (namun juga berbeda), mengobrol, tertawa, bermain kesana kemari dan itu merupakan pengalaman mahal yang sangat membekas dihati saya.





Gambar 1.2 salah satu siswi berkebutuhan khusus



Dulu saya berasumsi bahwasanya anak-anak dengan kebutuhan khusus mereka berbeda, memang mereka berbeda, apa yang saya maksudkan berbeda adalah mereka memiliki dunia sendiri yang bahkan orang-orang normal tidak akan mampu memasukinya. Saya berfikir mereka memiliki sekat yang membatasi dirinya dan lingkungan sekitar sehingga saya dengan bangga tidak ingin dan tidak mau mendekati sekat itu. Tetapi asumsi tersebut segera terpatahkan ketika saya melihat mereka.

Mereka layaknya anak-anak normal, mereka menegur sapa satu sama lain bahkan mengur saya, orang asing yang tiba-tiba muncul ditengah-tengah mereka layaknya anak-anak normal dengan beragam karakteristik. Ada yang begitu ramahnya menyapa saya, ada yang tidak ingin menatap wajah saya, ada yang tidak perduli dengan kehadiran saya, bahkan ada yang menganggukan kepalanya ketika saya berpapasan bola mata dengannya layaknya seorang suku Jawa yang menunjukkan sikap perilaku hormat dan patuh kepada orang yang lebih tua. Sungguh menarik. Tuhan yang maha adil, mereka berbeda, sangat berbeda.

Perilaku berbeda pertama yang saya temui, seorang anak saat itu menghampiri anak yang lain, keduanya merupakan anak laki-laki. Salah satu anak ini duduk dan mendekati anak yang lainnya, mereka saling bertatapan, tersenyum satu sama lain, kemudian mereka berangkulan lama sekali. Aku sedikit shock melihat ini, aku berfikir mereka aneh ya Tuhan. Namun belakangan aku tahu bahwa hal itu merupakan salah satu cara yang mereka gunakan dalam mengungkapkan rasa sayang kepada sesama teman.

“Ah hal biasa itu. Dia sayang sama temannya.” kata salah seorang guru yang luar biasa.



Gambar 1.3 suasana kelas sekolah luar biasa


Perilaku berbeda lainnya yang saya temui yakni ketika salah satu anak perempuan terlihat bersedih saat teman satu bangkunya terserang flu sehingga ia dengan polosnya menyeka lapisan mukosa (maaf ingus) anak lainnya, ia bahkan tak sedikitpun terlihat jijik atau apapun. Tuhan mereka begitu lugunya.
Ketika sang guru melihat hal tersebut dengan sigap ia segera meraih sapu tangan dari anak lainnya dan menyeka kehidung anak tersebut. Tidak ada kesenjangan, tidak ada rasa kesal, tidak ada cibiran, semua penuh rasa kasih sayang. Benar-benar salut, pemandangan yang istimewa.

Bahkan ketika saya beranjak dari sekolah tersebut saya melihat dua orang anak berada di koridor sekolah, mereka duduk berhadapan tanpa suara. Anda benar mereka tunawicara. Mereka tampak menikmati obrolan mereka, apa yang mereka bicarakan? Saya tak mampu menduga.

Pemandangan tak biasa lain yang saya temui adalah terdapatnya pipa-pipa baja yang melintang lurus hampir melekat pada dinding sekolah, ukurannya sekitaran pinggang orang dewasa. Pipa tersebut berfungsi sebagai media raba bagi tunanetra. Semua sudah diperhitungkan.

Apapun keadaan mereka saya sadar saya pernah berpikiran dangkal, menganggap mereka tak seistimewa itu. Dengan pola pikir yang sungguh cetek saya baru sadar bahwa mereka juga layaknya manusia normal, memiliki perasaan. Sungguh pengalaman yang berharga, tak ternilai.***




Tuesday 6 December 2016

Translation of the week. Paper 1 ; United States

Source : http://www.nzherald.co.nz/united-states/news/headlines.cfm?l_id=110

Source Text

Alice Hall met Jon Kennedy while playing the virtual farming game Hay Day, right.
It's time to delete Tinder - a Te Awamutu woman has met the love of her life living 11,711km away in Texas while playing a mobile farming game.
Mother-of-four Alice Hall, 31, had just gone through the end of her marriage when she met Jon Kennedy while playing Hay Day, a game where players grow crops on a virtual farm and trade with others.
Looking for a distraction from the turmoil of a relationship break-up late in 2014, she instead found her soulmate in Kennedy, who was living in a tiny town of 16,788 called Mineral Wells in Texas.
Hall said Kennedy tracked her down on Facebook and reached out to her when he noticed she hadn't been as active on the game as before.
"He asked why I wasn't on the game as much and I told him what was going on and he said he was going through a similar thing himself," she said.
"We just kept talking on Facebook chat here and there, and it just became more and more from there."
She wasn't initially impressed after trawling through the 30-year-old's photos on Facebook.
"I wasn't that keen because he had a big beard, a big hat and a gun, and I was just like nah, not my type."
As they continued to chat his personality eventually won her over.
"It was nice to have someone to talk to ... the more I talked to him, the more I started liking him."
The online chats turned into long conversations over the phone, and then video calls through Skype.
"Then I thought, actually he's not that bad looking," Hall said.
"You start to like someone for their personality and you don't really care. Everything was so similar with us, we liked the same movies and the same music and everything, and we decided we really had to meet. We were talking every single day for hours and hours and hours."
Two months after they started talking Kennedy booked a flight to New Zealand to meet Hall, who was full of nerves when she picked him up from Auckland Airport.
"He flew into New Zealand on February 4, 2015, and he'd never been on a flight for more than three hours in his life.
"Immediately I liked him. I said to him 'what will happen if we have no chemistry?' and he said 'well, it will be a long two weeks' because he had planned to stay for two weeks.
"But it was perfect, he was so amazing, he's 6'2", and good-looking, just amazing."
Importantly for Hall, Kennedy was loved by her four children, Summer, 10, Dillon, 7, and twins Bentley and Weston, 4.
Kennedy was a bit overwhelmed at first about having travelled halfway across the world to see a woman he had never met in a country he couldn't point out on a map, but Hall said once they began spending time together they quickly fell in love.
"Considering he thought New Zealand was above Australia before he came here ... he kept calling me an Aussie on the game, but he learnt pretty quick that New Zealand wasn't actually Australia."
After two weeks together, Kennedy was ready to up sticks and be with Hall in New Zealand.
"I told him I'll think about it, but I just couldn't say no. It was a big call because he'd have to move in with me, but I couldn't say no," she said.
"We never looked back."
The pair have been to Texas to meet Kennedy's parents, who disapproved of the sudden union.
"He's their only son, he's their golden child ... and it was a big deal for him. They called New Zealand a pithy little island with no opportunities, they were just a bit closed-minded. It was an interesting experience," she said.
Undeterred, Kennedy quit his job in the oil and gas industry and booked a one-way ticket to Te Awamutu.
The couple are now preparing for their wedding after Kennedy proposed to Hall in October, but have given up playing the game that brought them together.
"I never expected anyone even if they were down the road to want to move in with me and four children, let alone give up everything and move here," Hall said.
"He said 'You're everything I ever wanted, and why would I want to stay here when that's what I want?'.
"We don't play the game anymore, but it's amazing to think he was just a random name I was trading carrots with.
"We've both been married and I never thought I'd get married again, but I know he's the right person. We're just best friends, I've never had a best friend like this before."

TargetText
Amerika Serikat
Alice Hall pertama kali bertemu dengan Jon Kennedy ketika ia memainkan permainan ladang sungguha Hay Day. Seorang wanita asal Te Awamutu telah bertemu belahan hatinya yang tinggal 11,711 km jauh di Texas saat memainkan permainan ladang.
Ibu dari empat anak ini yang berusia 31 tahun, telah merampungkan pernikahannya ketika ia bertemu Jon Kennedy saat bermain Hay Day, sebuah permainan dimana para pemainnya menanam tanaman di sebuah ladang yang tampak sungguhan dan menjualnnya hasilnya kepada para pemain lainnya.
Niatnya ingin mencari ketenangan atas kekacauan rumah tangga yang dialaminya di tahun 2014, Hall justru bertemu dengan belahan hatinya Kennedy, seorang lelaki yang tinggal di sebuah kota kecil berpenduduk 16.788 jiwa di Menaral Walls, Texas.
Hall mengatakan bahwa Kennedy mengikutinya dan mendekatinya melalui akun Facebook miliknya kemudian dia menanyakan mengapa Hall tidak lagi bermain dengan aktif di Hay Day seperti saat sebelumnya.
“Dia menanyakan mengapa Aku tidak lagi bermain seaktif dulu dan Aku katakan padanya apa yang terjadi dan dia mengatakan bahwa ia juga berada dalam situasi yang sama” Hall berkata.
“Kami terus berbicara melalui Facebook mengobrol kesana kesini, dan hal itu telah berlangsung dan makin berkembang”
Dia pada mulanya tidak merasakan adanya ketertarikan apalagi setelah melihat koleksi poto-poto Facebook dari Kennedy , seorang laki-laki berusia 30 tahun.
“Aku tidak begitu tertarik karena dia memiliki jenggot yang lebat, sebuah topi yang besar dan sebuah pistol, dan Aku berpikiran bahwa dia bukanlah tipeku sama sekali”
Setelah mereka mengobrol tentang kepribadian satu sama lain, ia  (Kennedy)mulai memenangkan hati Hall.
“Rasanya sangat menyenangkan memilikinya sebagai teman mengobrol...semakin Aku mengobrol dengannya, semakin Aku menyukainya.
Obrolan singkat di dunia maya lambat laun berubah menjadi obrolan panjang melalui telepon, dan kemudian menjadi panggilan video melalui Skype.
“Kemudian Aku berpikir, bahwa sebenarnya dia (Kennedy) tidak begitu berpenampilan buruk” kata Hall.
“Tanpa disadari ketika kamu mulai menyukai seseorang karena kepribadianya maka tak akan ada lagi yang dipedulikan. Begitu halnya dengan kami, kami menyukai banyak hal, film dan musik yang sama, dan kami memutuskan bahwa kami harus benar-benar bertemu. Kami mengobrol berjam jam setiap hari.”
Dua bulan setelah mereka mulai mengobrol, Kennedy memesan tiket ke New Zealand untuk bertemu Hall, Hall merasa sangat gugup ketika ia menjemputnya dari bandara Auckland.
“Dia terbang ke New Zealand pada 4 Pebruari 2015, padahal sebelumnya dia tidak pernah terbang lebih dari 3 jam dalam hidupnya.”
“Seketika itu Aku menyukainya. Aku mengatakan padanya ‘Apa yang akan terjadi jika kita tidak punya ketertarikan?’ dan dia berkata ‘Maka, ini akan menjadi dua minggu yang begitu panjang’ karena pada saat itu dia merencanakan untuk tinggal selama dua minggu.”
“Tapi saat itu benar-benar sempurna, dia begitu luar biasa, tingginya 6 kaki dan 2 inci (sekitar 185 cm), dan dia berpenampilan menarik, begitu menawan.”
Yang terpenting bagi Hall, Kennedy disayangi oleh keempat anak-anaknya yakni, Summer berumur 10 tahun, Dillon berumur 7 tahun, dan sikembar Bently dan Weston yang berumur 4 tahun.
Kennedy sedikit berlebihan pada mulanya karena melakukan perjalanan ke bagian tengah dunia yang ia sendiri tidak bisa temukan dalam peta hanya untuk bertemu wanita yang belum pernah ia temui sebelumnya, tetapi Hall mengatakan ketika mereka mulai menghabiskan waktu bersama-sama mereka kemudian jatuh cinta.
“Dia (Kennedy) pikir sebelumnya New Zealand berada di Australia ....dia terus memanggilku seorang Aussie (sebutan untuk orang Australia) dalam permainan Hay Day, tetapi dia belajar begitu cepat dan dia sadar bahwa New Zealand bukanlah berada di Australia.”
Setelah dua minggu bersama-sama, Kennedy telah siap untuk menetap dan tinggal bersama Hall di New Zealand.
“Aku mengatakan kepadanya bahwa Aku akan memikirkannya, tetapi Aku tidak mampu berkata tidak. Saat itu merupakan keputusan yang berat karena dia akan pindah kesini bersamaku, tetapi Aku tidak mampu berkata tidak.” Hall berkata.
‘Kami tidak pernah melihat kebelakang,”
Pasangan itu kemudian menuju Texas untuk bertemu dengan orang tua Kennedy, orang tua Kennedy menolak keputusan mendadak yang mereka buat.
“Dia adalah anak mereka satu-satunya, dia adalah anak emas mereka...dan dialah harapan terbesar. Mereka menyebut New Zealand sebagai sebuah pulau kecil yang menyedihkan dengan tak ada kesempatan, mereka sedikit berpikiran dangkal. Saat itu adalah pengalaman yang menyenangkan.” Hall mengatakan.
Tanpa terhalangi, Kennedy keluar dari pekerjaannya di sebuah industri minyak dan gas dan terbang menuju Te Awamutu.
Pasangan itu sekarang tengah mempersiapkan pernikahannya setelah Kennedy melamar Hall di bulan Oktober, namun mereka tidak lagi memainkan permainan yang telah membawanya bersama-sama.
“Aku tidak pernah menyangka akan ada seseorang yang rela mengorbankan segalanya dan pindah ke New Zealand hanya demi Aku dan ke empat anakku” Hall berkata.
“ Dia mengatakan ‘Kaulah segalanya yang Aku inginkan, dan kenapa tidak Aku tinggal disini bersama apa yang Aku inginkan tersebut?’ ”
“Kami tidak lagi memainkan permainan itu lagi, namun itu luar biasa ketika membayangkan bahwa sebelumya ia hanyalah orang asing tempatku menjual wortel-wortel.”
“ Kami berdua sama-sama pernah menikah dan Aku tidak pernah berpikir Aku akan menikah lagi, tetapi Aku tahu bahwa dia adalah orang yang tepat. Kami adalah teman baik, Aku tidak pernah memiliki teman yang sebaik ini sebelumnya.”

Monday 5 December 2016

elviyasagaberiasiregar


elviyasagaberiasiregar


Ini adalah blog yang bantu kalian semua untuk belajar bahasa Inggris. Di blog ini gue sediain banyak materi mulai dari tugas makalah mata kuliah, hasil diskusi, bahan mengajar bahasa Inggris, sampe tips dan trik belajar bahasa Inggris. Kadang juga kalo sempat gue posting short stories, dll.

So, buat kalian semua yang ngerasa punya kepentingan dengan artikel dan tulisan gue di blog ini, boleh kok di copy asal jangan lupa sertain source link blog gue ya, thanks